Skip to main content

follow us

Blogger dengan segala aktivitasnya bukanlah sekedar kegiatan mekanis nan metodologis. Blogger dan blogging lebih dari itu, ia adalah interpretasi identitas personal, manifestasi budaya, norma dan orientasi atau semua hal yang bernilai yang mungkin kita bagi.

Perbedaan semua hal yang mendasari motif seseorang ngeblog tersebut membuat blog dan bloggernya sendiri unik, original dan personal, walaupun dengan aktivitas yang sama (blogging).

Tidak sulit bagi kita untuk melihat dan mengakui kelebihan mereka masing-masing, yang untuk beberapa alasan (kita tau) menjadi syarat berhasil atau tidaknya sebuah blog yang dibangun.

Kenyataan ini juga menyadarkan kita bahwa banyak kualitas, kompetensi dan skill yang dimiliki oleh blogger lain yang tidak, belum, dan berharap kita miliki. Setelah kita tau betapa kualitas-kualitas itulah yang memastikan kita sukses atau gagal sebagai blogger.

Jangan khawatir, karena sejatinya semua kualitas itu bisa kita adopsi, copy dan pelajari dengan sedikit usaha yang tanpa henti dan dengan adanya...

...figur referensi (terkadang lebih mudah mempelajari jika kita punya karakter objek bukan)

Baca juga Erin Gruwell, Blogger dan Trandformasi Karakter

Jadi kawan-kawan tercinta jika saya menawarkan pertanyaan ini ke diri saya sendiri “Menjadi blogger seperti apakah saya agar saya berhasil sebagai blogger suatu saat nanti?”

Maka saya akan menjawab (lewat figur referensi saya),

#1 Saya ingin menjadi blogger se-original Mang Lembu, admin blog desacilembu.com yang bisa meracik apa saja yang terlintas di pikiran dan terlihat di pandangan menjadi bahan postingan.

Gaya pendekatannya yang rada slebor ini terbukti membuat branding blog dan admin blognya menjadi unik (terkadang juga bisa provokatif pada blogger malas seperti sayah hehehe....)

Kenapa kualitas ini penting dan menjadi salah satu syarat sukses menjadi blogger?

Karena kebanyakan blogger terlalu sibuk berpikir tentang artikel seperti apa, tentang apa, panjangnya berapa, yang harus ditulis biar dapat kunjungan ribuan per hari.

Karena kebanyakan mikir malah gak nulis sama sekali (cocoknya yang begini jadi pemikir bukan blogger)

Saya sich paham-paham aja kalo yang begini ne blogger pemula (newbie) karena emang tahapannya begitu, tapi kalo yang udah lama ngeblog masih begitu juga...saya saranin mondok 3 bulan di rumahnya Mang Lembu (biar ngerti cara nanam ubi cilembu, Lho? Saya kan gak bilang mau belajar ngeblog hehehehe...)

Tapi tentu saja gak cukup modal original doank...., Mang Lembu itu juga konsisten kalo ngurusin blog dan beliau ini mampu me-maintenance energi dan motivasinya agar tetap persisten sepanjang waktu. Padahal dianya ngaku orangnya nyantey kayak di pantey.

#2 Saya juga berharap bisa menjadi blogger yang penuh dedikasi seperti Mas Yanto Cungkup admin blog wongcungkup.com, dan Mas Ahmad Zaelani admin blog root93.co.id, yang konsep ngeblognya fokus pada bagaimana memberikan solusi terhadap masalah-masalah yang banyak di alami pengguna internet.

Kenapa kualitas ‘memberikan solusi bagi masalah orang lain’  ini penting?

Sederhana, orang-orang berselancar di internet selain untuk mengabiskan waktu (yang berlebihan) lebih banyak lagi yang  mencari solusi atas masalah-masalah yang mereka hadapi.

Hampir semua pakar internet marketing yang saya tau juga memasukkan alasan ini sebagai syarat dalam pembuatan konten yang baik

Bagaimana jika konten yang akan dibuat tidak termasuk dalam kategori tutorial praktis?

Maka buatlah konten itu personal, berikan insight atau tulis dalam sudut pandang anda, lebih bagus lagi jika relevan dengan pengalaman hidup anda.

Kenapa?

Bahkan jika semua blog menulis konten tentang informasi yang sama, alasan orang tetap membaca informasi itu pada blog atau sumber lain adalah karena informasi itu ditulis dalam sudut pandang yang berbeda.

#3 Saya juga ingin menjadi blogger progresif seperti Kang Maman admin blog saungmaman.com dalam mengeksplorasi informasi dan pengetahuan baru, lengkap dengan efektivitasnya dalam manajemen waktu antara kerja off-line, keluarga dan blogging.

Motivasinya yang tak pernah kendur membuat saya iri setengah mati seolah blogger yang terkenal ramah ini tidak menyisakan alasan bagi dirinya untuk tidak update blog. Saya masih mencari tau apa motif yang begitu kuat sehingga blogger selo ini bisa segigih itu.

Kenapa kualitas ini juga penting?

Jujur aja kita sering mencari alasan pembenaran untuk tidak update blog dan alasan paling klise adalah ‘gak sempat’ update. Coba belajar dari blogger yang satu ini caranya mengatasi sindrome ‘gak sempat’ update tersebut (sekali lagi saya seperti menyuruh diri saya sendiri heheheh..).

Saya percaya Kang Maman ini dulunya juga sama seperti kita-kita (pernah jadi newbie), yang artinya bukan setelah punya konsep yang matang baru dia ngeblog tapi dengan komitmen dan konsistensi untuk belajar membuat konsepnya semakin matang dalam ngeblog

#4 Saya juga ingin menjadi blogger se-efektif dan secerdas Mas Imron Fhatoni dalam menulis artikel. Di tangan seorang Imron sebuah ide bisa dirubah menjadi bernas dan berisi tanpa terkesan menggurui.

Admin blog imronfhatoni.blogspot.co.id ini selalu bisa menunjukkan preferensi linguistiknya ketika ia menulis, apakah budaya, politik, buku, tokoh, pendidikan bahkan jika itu hanya momen jalan-jalan

Apakah itu artinya saya tidak layak jadi blogger kalo tidak sebaik Mas Imron dalam menulis?

Tentu saja tidak, anda tentu tetap bisa jadi blogger bahkan jika anda tadinya gak punya bakat menulis. Karena keterampilan ini sejatinya bisa diasah lewat konsisten dalam menulis. Bedanya, bagi orang yang punya bakat waktu belajarnya lebih singkat karena orang tersebut lebih mudah untuk menyerap keterampilan yang dipelajari

#5 Saya juga ingin menjadi blogger seindah ketertarikan Mbak Lisa Nel admin blog nelisa17.com dan Djacka Artub admin blog Lembar Jejak Aksara pada dunia literasi. Sebagai blogger yang selalu dekat dengan dunia tulis menulis pada akhirnya akan akrab dengan wilayah satu ini, dunia sastra. Apalagi yang sejak awal sudah punya ketertarikan dengan dunia literasi. Lebih bagus lagi.

Bagus dimana? Apakah ada iklan yang relevan dengan konten cerpen atau puisi?

Baiklah, kita ngeblog (jujur) orientasinya tetap ke bisnis (nyari dollar), yang terkadang dalam proses optimasi segala aspeknya membuat kita kehilangan moment ‘bersenang-senang’. Nah menulis cerpen dan puisi adalah penyeimbang dan bagian ‘kesenangan’nya yang hilang, karena menulis konten seperti ini tidak perlu aturan SEO tapi tetap memberikan sinyal bagi search engine bahwa blog kita aktif.

Selain itu, adakalanya keberhasillan blog bukan karena parameter marketnya yang terukur tapi lebih kepada pengunjung yang masif, setelah pengunjungnya banyak serahkan saja ke google bagaimana cara mengkonversinya menjadi dollar.

Sudah banyak contoh yang membuktikan asumsi ini, yang tadinya ngeblog dari hobby tanpa mikir bisnis malah berhasil setelah pengunjungnya banyak

#6 Saya juga ingin sehebat Teh Santika Fadilah admin blog tanamanberkhasiat.com dalam hal kesetiaan terhadap ‘niche’ market dalam ngeblog, dimana banyak blogger lain yang justru kesulitan fokus pada satu niche market hingga kembali ke blog gado-gado seperti sayah.

Kesulitan terbesar blog yang fokus pada satu niche adalah godaan untuk menulis artikel diluar market yang ditargetkan karena kehabisan ide untuk menulis konten. Atau tergoda melihat trafik blog orang lain yang dibangun dengan konsep blog gado-gado.

Seberapa penting hal ini?

Penting, semua juga udah pada tau kalo mau cepat profit di bisnis blogging ya buat blog yang spesifik (niche), iklannya tertarget, mudah bersaing di serp dan katanya google lebih suka blog yang jelas marketnya. Mungkin membuat algoritma google mudah melakukan analisa kali ya...gak buat bingung

Bahkan jika saya hanya bisa mengadopsi satu atau dua kualitas itu saya akan cukup percaya bisa berhasil di aktivitas blogging ini, apalagi bisa mengadopsi lebih banyak lagi.....,

Jika anda tidak percaya mari kita reduksi apa yang saya maksud.

Bahkan jika saya tidak se-efektif Mas Imron dalam menyusun kata, cukuplah saya fokus untuk memberi solusi bagi masalah orang lain dalam konten blog saya.

Bahkan jika saya tidak semahir Mas Yanto Cungkup dan Mas Ahmad Zaelani membuat artikel solusi bagi masalah orang lain, cukuplah saya menjadi seorang yang selalu membuka diri untuk terus belajar seperti Kang Maman.

Oke, ternyata saya bukan seorang pembelajar yang baik seperti Kang Maman, cukuplah saya menjadi blogger original seperti Mang Lembu yang mahir membuat ide apa saja jadi artikel.

Wah, ternyata saya juga tidak se-original Mang Lembu, cukuplah cari satu market dan tulis aja tentang itu

Ternyata saya gak tau market apa yang profitable dan market apa yang saya kuasai,  saya hanya suka menulis cerpen dan puisi berdasarkan pengalaman hidup saya, maka tulislah cerpen dan puisi.

Jika itu dilakukan dengan komitmen dan konsisten saya percaya akan sukses jadi blogger.

Kesimpulannya, bahkan jika semua kualitas dari figur referensi diatas tidak ada yang saya miliki cukuplah saya berkomiten untuk konsisten menulis.

Kenapa ?

Karena “hasil  tidak akan pernah menghianati usaha”

Titik.

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar