Skip to main content

follow us

Hampir sebagian besar orang pernah mengalami kejadian yang membuat takut, sebagian memilih untuk membiarkannya menjadi hal yang menakutkan sepanjang hidup sementara beberapa diantaranya mencari jalan mengatasi rasa ketakutan tersebut.

Si burung Piper memilih melakukan yang kedua.

Saya adalah satu diantara begitu banyak orang yang suka dengan film-film animasi. How to Train Your Dragon, Legend of the Guardians dan terbaru Moana adalah beberapa diantaranya yang begitu melekat di ingatan. Bukan sekedar tata produksinya yang luar biasa tapi ide tentang pencarian jati diri si tokoh utama yang (selalu) seolah dekat dengan kehidupan kita.

Piper, saya menemukannya tanpa sengaja (selalu begitu ya), ketahuan juga saya gak update karena film animasi pendek ini sudah tayang sejak 17 Juni 2016 lalu. Jadi jangan protes kalau anda sudah tau duluan. Toh saya juga menceritakannya gak punya alasan hanya ingin menuliskan hehehehe....

Untuk durasi penayangan yang sangat singkat. Ya singkat. Hanya 6 menit-an, film animasi ini terlalu bersahaja untuk ditinggalkan begitu saja sesaat setelah diputar. Saya memilih memutarnya kembali untuk menghibur diri (atau membuat kesan durasi lebih lama)

Jika anda menontonnya di bioskop, pastinya anda tidak terlalu memikirkan durasinya yang singkat karena Piper adalah film pengantar diawal penayangan film animasi Finding Dory. Apa yang anda harapkan ketika investasi tiket yang anda beli kenyataannya untuk film Finding Dory.

Mungkin ekspektasi anda akan berbeda jika menontonnya sebagai film yang ditayangkan secara tunggal atau apalah istilahnya..., silahkan cari sendiri padanan katanya untuk sesuatu yang ditayangkan bukan sebagai pelengkap hal lain, jika istilah ‘tunggal’ dirasa kurang pas.

Film animasi Piper sendiri adalah garapan Allan Barillaro, terinspirasi dari burung-burung yang berlari menjauh dan mendekati pantai ketika ombak pasang surut. Sebuah pemandangan yang sangat biasa tentu saja bagi setiap orang yang pernah pergi ke pantai. Hanya saja Barillaro melihatnya dari sudut pandang yang berbeda. Melalui si burung Piper.

Pesan yang ingin disampaikan dalam cerita si burung Piper adalah tentang menaklukkan dan mengatasi rasa takut, dalam kasus Piper ketakutannya adalah air (ombak tepatnya). "Ini adalah dongeng tentang bagaimana tumbuh di dunia yang tampaknya begitu besar dan mengharuskannya berani untuk melewati ketakutan" begitu kata sang sutradara Barillaro.

Barillaro mengaku mendapat inspirasi membuat film animasi pendek ini sewaktu sedang berlari menyusuri pantai tidak jauh dari studio Pixar di Emeryville, California.

Saat itu, sekawanan burung Sandpiper yang sedang mencari makan, terbang untuk menghindari gempuran ombak dan kembali ke pantai ketika ombak surut.

Barillaro lalu mengembangkan ide tersebut menjadi kisah Piper, yang diminta untuk mencari makanan oleh ibunya. Sebuah awal pelajaran tentang kemandirian.

Di hari pertama ia belajar mencari makan si Piper kecil tergulung ombak yang belum terbiasa untuk mengantisipasinya. Piper kecil trauma, takut dengan air, dengan ombak. Piper memilih tidak beranjak dari sarang pada hari berikutnya.

Namun karena lapar Piper memaksakan dirinya kembali mencari makanan. Masih dalam tekanan ketakutan tanpa sengaja Piper melihat, belajar dari cara Kelomang mencari makan dan menghindari terjangan ombak dengan menggali lobang saat ombak datang.

Saat dibawah air si burung Piper bisa melihat pemandangan yang luar biasa, termasuk dimana dan bagimana Kerang (makanan burung Sandpiper) bersembunyi saat air surut dan muncul ke permukaan saat air naik ke pantai.

Piper kecil kegirangan setelah mengetahui hal itu bahkan ia (kemudian) bisa berbagi makanan pada kawanan Sandpiper dan terus mengumpulkan makanan saat sore menjelang

Menurut Barillaro kisah Piper ini adalah kisah seorang anak dan orang tua. Ia percaya anak-anak pasti merasa dekat dan suka dengan kisah sosok muda yang sedang menghadapi ketakutannya.

Sementara pesan moral dari kisah Piper untuk orangtua adalah tentang membiarkan anak-anak tumbuh, membuat kesalahan dan tidak memanjakan mereka. “Ibu Piper adalah sosok yang saya harapkan ada untuk anak-anak....., memberikan mereka ruang untuk tumbuh" begitu kata Barillaro

Yang menarik adalah suara yang terdengar dari perut Piper saat ia lapar adalah suara perut Adrian Belew, komposer latar musik Piper yang sengaja direkam untuk membuat efek suara lapar bagi si anak burung Piper. Selain itu, dia juga yang menciptakan suara si anak burung Piper dari suara decitan sepatunya saat bergesekan dengan lantai.

Saya pikir itu sebuah kreativitas dengan kadar imajinasi yang sepadan

Untuk film berdurasi 6 menit-an, pembuatan film ini yang memakan waktu kurang lebih tiga tahun mungkin terkesan lama tapi juga menunjukkan keseriusan Barillaro dan tim produksi dalam penggarapannya. Apalagi dikerjakan dibawah dua rumah produksi besar film-film animasi - Pixar Animation Studios dan Walt Disney Studios.

Pada akhirnya semua terbayar, durasinya yang hanya 6 menit-an dan statusnya sebagai film pengantar sebelum pemutaran film lain tidak mengurangi apresiasi penikmat film-film bagus.

Film animasi pendek Piper dianugerahi piala Oscar untuk kategori Short Film (Animated) dalam ajang Academy Awards 2017, setelah sebelumnya meraih penghargaan sebagai Best Animated Short Subject pada ajang Annie Award.

Gak masalah dijadikan film pengantar, kalo ngantarnya sampe ke Oscar.

Buat anda yang belum sempat nonton silahkan tonton dimari.

You Might Also Like:

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar